Cerpen
Karangan: Annisa Raihana
Kategori:
Cerpen Anak, Cerpen Keluarga
Lolos
moderasi pada: 5 May 2018
“jangan
mendekatinya nanti Tika bisa mencueki kita”
“dia
dijauhi ya”
“dia
itu sok sekali ya mentang mentang anak orang kaya”
“betul
makanya aku gak mau temenan samanya bisa bisa aku diperbudaknya”
Semua
orang telah menjauhiku dan aku tidak punya teman satu saja. Namaku Aisya aku
memang anak orang kaya tapi aku gak pernah sesombong itu mereka semua
ikut-ikutan gara Tika memfitnahku dari belakang padahal dulu aku dab Tika
sahabat yang baik sejak dia tahu ayahku menjadi pejabat dan mengalahkan
kedudukan ayahnya dia memfitnahku, aku tidak berani berbicara kepada guru
ataupun orangtuaku karena aku takut merepoti mereka.
Suatu
hari aku berjalan-jalan sendirian di taman belakang sekolahku
“Aisya!
Aisya!” tanpa kusadari ada orang yang memanggil dari tadi “ehh iya ada apa ya?”
kataku bingung “hosh hosh hosh.. Kamu ini jalan apa lari sih cepat banget”
katanya “maaf aku gak denger” kataku “sepertinya tadi kau melamun?” katanya
lagi “iya” kataku “kita duduk di sana yuk capek berdiri terus” katanya “iya!”
kata teman temannya
“ada
apa ya kalian datang tiba tiba” kataku, oh ya dia adalah Raisya dia juga teman
sekelasku tapi dia gak temenan sama rombongan Rika mereka punya geng sendiri
tapi aku tidak tau nama gengnya, geng itu cukup terkenal di sekolahan kami
mereka semua tomboy anggotanya Raisya, Eka, amira, nisa dan lain lain.
“kami
ke sini mau ngomong katanya kamu baru dijauhi ya” katanya “iya” kataku “masa
sih kamu kan anak orang kaya masa dijauhi sih” katanya “aku juga tidak tau”
kataku pura pura tidak tau “kamu mau gak temenan sama kami” katanya “ya… Walau
pun kami sedikit norak” tambah Eka, norak apa mereka kaya kaya semua “aku mau
deh” kataku “ya sudah kalo gitu aku traktir es coklat deh” kata amira “oke!”
kata kami semua. Setelah kami mengobrol, bercanda dan lain lain. “wah sudah jam
16.00″ aku harus pulang nanti mama marah” kataku “oke besok ketemuan di sini ya
jam 08.00” kata Raisya “iya!” kataku sambil mengayuh sepedakuDi rumah
“non
Aisya dari mana saja?” kata bibi asri pembantu di rumahku “dari taman belakang
sekolah” kataku “mama mana bi?” kataku lagi “ada di gudang non” kata bibi asriDi
gudang“mama di mana ya” kataku tiba tiba saja aku mendengar suara tangis mama
dan aku segera mendatangi mama “ehmm mama?” kataku “ehh Aisya sudah pulang ya?”
kata mamaku “iya ma ehmm mama kenapa menangis?” kataku “mama lagi lihat fotomu
dan kembaranmu” kata mamaku “ohh Raisya ya ma” kataku “iya” kata mama “mama
jangan sedih nanti Raisya juga ikut nangis di sana” kataku “tapi mama masih
belum menerima kematiannya” kata mama “jangan sedih kan aku masih ada anggap
saja aku adalah Raisya” kataku mama hanya tersenyum dan memelukku “ayo kita ke
kamar mama pasti capek” kataku
Aku
memang mempunyai saudara kembar tetapi aku dan dia terpisah karena tenggelam di
laut karena aku berenang dengannya saat itu pelampungnya bocor tiba tiba dia
langsung tenggelam aku berusaha menolangnya tapi tidak bisa aku pun berteriak
minta tolong tapi pengawas pantai pun tidak dapat menemuinya maka kami pun
harus menerima nasib ini.
Aku pun ke kamar dan berbaring di kasurku “senangnya aku bisa
mendapatkan teman baru” kataku tidak lama pun aku terbangun “ehh jam berapa
ini?” kataku terbangun dari tidurku. Aku pun keluar kamar “bi asri ini jam
berapa ini?” kataku jam 20.00 non keluarga non sudah nungguin non di ruang
makan” kata bi asri aku pun segera ke ruang makan di sana sudah ada ayah dengan
mama yang makan duluan “ayah mama!” kataku “ehh Aisya sudah bangun ya, ayo
dimakan nasinya” kata ayah “iya yah” kataku “ayah aku besok boleh bawa temanku
ke sini” kataku lagi memohon kepada ayah “memangnya temanmu berapa?” kata ayah
“sudahlah yah biarkan sajalah dia membawa temannya ke sini besokkan hari minggu
yah” kata mama “hore!! Makasih ayah mama aku sayang kalian” kataku sembari
mencium kedua orangtuaku itu
Keesokannya
“hai
Raisya” kataku “ehh Aisya cepat sekali ya kamu datang” katanya “kamu ke rumahku
aja deh” kataku “ehh gak dimarahi orangtuamu” katanya “nggak kok, ayo!” kataku
“oke” katanya. Selama di jalan kami mengobrol “kamu anak orang kaya juga ya?”
kataku “aku sebenarnya cuma anak angkat aku terpisah dari keluargaku dan juga
kembaranku waktu itu kami sedang berenang di laut tiba tiba pelampungku bocor
dan aku tenggelam tidak lama aku ditolong dan diasuh dengan orang lain aku
sangat kangen dengan keluargaku apa dia sudah lupa denganku?” katanya “ehh dia
juga tenggelam apa betul Raisya kembaranku kalau dilihat betul betul dia juga
mirip denganku” kataku dalam hati
Sesampai
di rumah
“ayo
kita kekamarku aja langsung” kataku “iya” katanya “nah ini kamarku” kataku “wah
kamarmu luas ya, orangtuamu mana?” katanya “mereka sering jalan jalan sebentar
lagi datang” kataku. Kami terus mengobrol, tertwa dan lain lain.
Tiba
tiba mama datang dan langsung ke kamarku “Aisya mama pul…, Raisya!” kata mama
“mama!!” tiba tiba saja mama dan Raisya berpelukan dan saling menangis “Raisya
mama merindukanmu” kata mama sambil menangis “Aisya ini Raisya kembaranmu” kata
mama “apa!!” kataku kaget aku baru tau itu kembaranku. Kami semua pun saling
berpelukan, tanpa kusadari hari ini adalah hari bahagia bagi keluargaku
END
Cerpen
Karangan: Annisa Raihana
Facebook:
Annisa Raihana
Cerpen
Sahabatku Adalah Kembaranku merupakan cerita pendek karangan Annisa Raihana,
kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen
terbaru buatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar