Nama: SAMIATI
Nim/Kelas:
170202061 / II AS C
PENGANTAR
HUKUM ISLAM & PRANATA SOSIAL
Drs. H. Moh.
Fauzan Januri, M.Ag
Bandung:
Pustaka Setia, 2013.
ORGANISASI
SEBAGAI PRANATA SOSIAL
A.
Pengertian
Organisasi
Kata organisasi berasal
dari bahasa inggris, organization, yang bentuk infinitifnya adalah to organize.
Kata tersebutberasal dari bahasa yunani, organonyang berarti sebagian atau
susunan dalam binatang atau tumbuh-tumbuhan yang dipergunakan untuk melakukan
beberapa tugas khusus. Kata organon diartikan juga dengan “alat”, sedangkan
kata to organize diartikan menyusun atau mengatur bagian-bagian yang
berhubungan satu sama lain, yang setiap bagian mempunyai satu tugas khusus
dan/atau berhubungan dengan keseluruhan . pendapat lain mengenai kata
organisasi ini berasal dari istilah latin, organum, yang berarti alat, bagian,
anggota, atu badan.
Beberapa tokoh mendefinisikan organisasi salah satu tokoh tersebut
adalah:
James D. Mooney
mengatakan, “Organization is the form of every human association for the
attainment of common purpose” (Organisasi adalah setiap bentuk kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama).
Sesuai yang di analisiskan
oleh salah satu teman kelas bahwa organisasi merupakan suatu kumpulan yang
memiliki visi dan misi dalam suatu organisasi, Setiap organisasi tersebut
memiliki anggota dan memiliki peran masing-masing dalam melaksanakan tanggung
jawab yang diberikan kepada anggota lain yang harus dilakasanakan oleh penerima
tanggung jawab tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sekumpulan orang dapat
dikatakn sebagai organisasi jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.
Organisasi itu
merupakan system
2.
Pola aktivitas
3.
Sekelompok
orang;
4.
Tujuan yang
telah ditetapkan
B.
Sifat-sifat
Organisasi
1.
Organisasi
formal
Menurut dosen
pengantar hukum islam dan pranata social organisasi formal adalah organisasi
yang resmi, baik dalam tatanannya (strukturnya). Organisasi formal bersifat
memaksa. Seperti yang dicontohkan: syarat menjadi mahasiswa Universitas Islam
Negri (UIN) Mataram harus melaksanakan semua persyaratan kebijakan Universitas
Islam Negri (UIN) mataram, seperti mengikuti tes dan lulus tes dan seterusnya.
Seluruh anggota
organisasi diikat oleh persyaratan formal sebagai bukti keanggotannya.
Misalnya, Negara sebagai organisasi formal yang seluruh warga negaranyadiikat
oleh persyaratan formal yang harus dimiliki, yaitu kartu tanda penduduk, kartu
keluarga, dan sejenisnya. Demikian pula dalam organisasi formal lainnya dengan
bentukormas (organisasi masyarakat) atau partai politik, yang seluruh
anggotanya harus memiliki kartu keanggotaan untuk menunjukan bahwa ia terdaftar
dan diakui sebagai anggota yang sah, misalnya kartu anggota muhammadiyah
2.
Organisasi
Informal
Informal merupakan organisasi yang tidak
resmi, dan tidak mengikat atau tidak memaksa dan apabila salah satu anggota
dari organisasi ini berhalangan hadir itu tidak jadi masalah, seperti: arisan
para ibuk-ibuk apabila salah satu dari ibuk-ibuk ini tidak hadir arisan tetep
lanjud. Karena kegiatan ini tidak memiliki pemaksaan setiap anggotanya.
Sifat organisasi melekat pada organisasi
informal, sebagaimana Negara mengharuskan adanya KTP bagi warga Negara.
Pembuatan KTP berkaitan dengan organisasi formal di dalam pemerintahan,
minsalnya kantor kecamatan, kantor desa, kantor RW hingga kantor RT. Semua itu
tidak dapat dilaksanakan jika tidak ada organisasi informal, yaitu kelurga.
Meskipun didalam kelurga terdapat kepala kelurga, ibu rumah tangga, anak-anak
dan kerabat, keluarga bukan merupakan organisasi formal jika tidak berdampingan
dengan organisasi informal, yaitu lingkungan masyarakat, komunitas masyarakat
yang merupakan konsumen pendidikan formal.
C.
Bentuk-bentuk
Organisasi
1.
Organisasi
Garis (Line Organization)
Organisasi
garis (line organization) adalah bentuk organisasi yang memandang dan
menerapkan sumber wewenang tunggal. Segala keputusan/kebijakan dan tanggung
jawab berada pada satu tangan yaitu kepala eksekutif (chief executive).
Dalam organisasi garis, bawahan hanya mengenal satu pimpinan dan
menerapkan system satu komando dan kekuasaan absolute pada pimpinan pusat.
Pimpinan organisasi memiliki pengaruh yang sangat kuat kepada bawahannya.
2.
Organisasi
Staf (Staff Organization)
Organisasi yang hanya mempunyai hubungan dengan puncak pimpinan dan
mempunyai fungsi memberikan bantuan, baik pikiran maupun bantuan lain demi
kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan. Bentuk ini
tidak mempunyai garis komando kebawah/ ke daerah-daerah
3.
Organisasi Lini
dan Staf ( Line and Staff Organization )
Organisasi lini dan staf diciptakan oleh Haringgton Emerson. Dalam
organisasi yang besar, organisasi ini memiliki jumalah staf yang banyak. Staf
yang diamksudkan adalah orang yang memiliki keahlian tertentu yang bertugas
member saran atau nasihat dalam bidangnya kepada pejabat pimpinan di dalam
organisasi tersebut.
4.
Organisasi
Fungsional
Organisasi fungsional pertama kali diciptakan oleh Taylor. Cirri
organisasi fungsional adalah pimpinan yang tidak memilikibawahan yang “jelas”.
Setiap atasan dapat melakukan instruksi kepada semua bawahan selama sesui
wewenang dan tanggung jawabserta masih berada di bawah naungan organisasi yang
dimaksudkan.
5.
Organisasi
bentuk panitia
D.
Prinsip-prinsip
Organisasi
1.
Tujuan yang
jelas
2.
Memiliki rencana
dengan tercapainya tujuan organisasi
3.
Prinsip kerja
sama
4.
Kompak
5.
Memiliki
struktur
6.
Memiliki
kordinasi yang terpadu dan integral
E.
Pranata Social
dan Ruang Lingkupnya
Pranata social adalah system norma yang bertujuan mengatur tindakan dan kegiatan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan pokok dan bermasyarakat bagi manusia.
F.
Ciri dan
Karekter Pranata Sosial
Menurut john conen, karekteristik lembaga social ada Sembilan, yaitu
sebagai berikut.
1.
Setiap lembaga
social bertujuan memenuhi kebutuhan khusus masyarakat.
2.
Setiap lembaga
social mempunyai nilai pokok yang bersumber dari anggotanya.
3.
Di lembaga
social ada pola-pola perilaku permanen menjadi bagian tradisi kebudayaan yang
ada dan disadari anggotanya.
4.
Adanya saling
kebergantungan
5.
Setiap lembaga
social disusun dan diorganisasikan secara sempurna
6.
Ide-ide
7.
Lembaga social
mempunyai bentuk tata krama perilaku
8.
Memiliki
symbol-simbol kebudayaan tertentu
9.
Mempunyai
ideology sebagai dasar atau orientasi kelompoknya.
G.
Syarat Fungsi
dan Tipologi Lembga Sosial
1.
Tata kelakuan
yang baku, dapat berupa norma dan adat istiadat yang hidup dalam ingatan atau
tertulis.
2.
Kelompok
manusia yang menjalnkan aktivitas bersama dan saling berhubungan menurut system
norma-norma tersebut.
3.
Pusat
aktiviotas yang bertujuan memenuhi kompleks kebutuhantertentu, yang disadari
dan dipahami oleh kelompokyang bersangkutan.
4.
Mempunyai
perlengkapan dan peralatan
5.
System
aktivitas itu dibiasakan atau disandarkan pada kelompok-kelompok yang
bersangkutan dalam masyarakat untuk kurun waktu yang lama.
H.
Jenis-jenis
Lembaga Sosial
1.
Pranata
keluarga
2.
Pranata
pendidikan
3.
Pranata
ekonomi
4.
Pranata agama
5.
Pranata
politik
I.
Bentuk-bentuk
Hubungan Sosial dan Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar