Selasa, 08 Mei 2018

RESUME PENGANTAR HUKUM ISLAM DAN PRANATA SOSIAL


Nama: SAMIATI
Nim/Kelas: 170202061 / II AS C
PENGANTAR HUKUM ISLAM & PRANATA SOSIAL
Drs. H. Moh. Fauzan Januri, M.Ag
Bandung: Pustaka Setia, 2013.
ORGANISASI SEBAGAI PRANATA SOSIAL
A.    Pengertian Organisasi
      Kata organisasi berasal dari bahasa inggris, organization, yang bentuk infinitifnya adalah to organize. Kata tersebutberasal dari bahasa yunani, organonyang berarti sebagian atau susunan dalam binatang atau tumbuh-tumbuhan yang dipergunakan untuk melakukan beberapa tugas khusus. Kata organon diartikan juga dengan “alat”, sedangkan kata to organize diartikan menyusun atau mengatur bagian-bagian yang berhubungan satu sama lain, yang setiap bagian mempunyai satu tugas khusus dan/atau berhubungan dengan keseluruhan . pendapat lain mengenai kata organisasi ini berasal dari istilah latin, organum, yang berarti alat, bagian, anggota, atu  badan.
Beberapa tokoh mendefinisikan organisasi salah satu tokoh tersebut adalah:
    James D. Mooney mengatakan, “Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose” (Organisasi adalah setiap bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan bersama).
     Sesuai yang di analisiskan oleh salah satu teman kelas bahwa organisasi merupakan suatu kumpulan yang memiliki visi dan misi dalam suatu organisasi, Setiap organisasi tersebut memiliki anggota dan memiliki peran masing-masing dalam melaksanakan tanggung jawab yang diberikan kepada anggota lain yang harus dilakasanakan oleh penerima tanggung jawab tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sekumpulan orang dapat dikatakn sebagai organisasi jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.      Organisasi itu merupakan system
2.      Pola aktivitas
3.      Sekelompok orang;
4.      Tujuan yang telah ditetapkan

B.     Sifat-sifat Organisasi
1.      Organisasi formal
       Menurut dosen pengantar hukum islam dan pranata social organisasi formal adalah organisasi yang resmi, baik dalam tatanannya (strukturnya). Organisasi formal bersifat memaksa. Seperti yang dicontohkan: syarat menjadi mahasiswa Universitas Islam Negri (UIN) Mataram harus melaksanakan semua persyaratan kebijakan Universitas Islam Negri (UIN) mataram, seperti mengikuti tes dan lulus tes dan seterusnya.
    Seluruh anggota organisasi diikat oleh persyaratan formal sebagai bukti keanggotannya. Misalnya, Negara sebagai organisasi formal yang seluruh warga negaranyadiikat oleh persyaratan formal yang harus dimiliki, yaitu kartu tanda penduduk, kartu keluarga, dan sejenisnya. Demikian pula dalam organisasi formal lainnya dengan bentukormas (organisasi masyarakat) atau partai politik, yang seluruh anggotanya harus memiliki kartu keanggotaan untuk menunjukan bahwa ia terdaftar dan diakui sebagai anggota yang sah, misalnya kartu anggota muhammadiyah
2.      Organisasi Informal
      Informal merupakan organisasi yang tidak resmi, dan tidak mengikat atau tidak memaksa dan apabila salah satu anggota dari organisasi ini berhalangan hadir itu tidak jadi masalah, seperti: arisan para ibuk-ibuk apabila salah satu dari ibuk-ibuk ini tidak hadir arisan tetep lanjud. Karena kegiatan ini tidak memiliki pemaksaan setiap anggotanya.
            Sifat organisasi melekat pada organisasi informal, sebagaimana Negara mengharuskan adanya KTP bagi warga Negara. Pembuatan KTP berkaitan dengan organisasi formal di dalam pemerintahan, minsalnya kantor kecamatan, kantor desa, kantor RW hingga kantor RT. Semua itu tidak dapat dilaksanakan jika tidak ada organisasi informal, yaitu kelurga. Meskipun didalam kelurga terdapat kepala kelurga, ibu rumah tangga, anak-anak dan kerabat, keluarga bukan merupakan organisasi formal jika tidak berdampingan dengan organisasi informal, yaitu lingkungan masyarakat, komunitas masyarakat yang merupakan konsumen pendidikan formal.
C.     Bentuk-bentuk Organisasi
1.      Organisasi Garis (Line Organization)
     Organisasi garis (line organization) adalah bentuk organisasi yang memandang dan menerapkan sumber wewenang tunggal. Segala keputusan/kebijakan dan tanggung jawab berada pada satu tangan yaitu kepala eksekutif (chief executive).
      Dalam organisasi garis, bawahan hanya mengenal satu pimpinan dan menerapkan system satu komando dan kekuasaan absolute pada pimpinan pusat. Pimpinan organisasi memiliki pengaruh yang sangat kuat kepada bawahannya.
2.      Organisasi Staf (Staff Organization)
     Organisasi yang hanya mempunyai hubungan dengan puncak pimpinan dan mempunyai fungsi memberikan bantuan, baik pikiran maupun bantuan lain demi kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan. Bentuk ini tidak mempunyai garis komando kebawah/ ke daerah-daerah
3.      Organisasi Lini dan Staf ( Line and Staff Organization )
          Organisasi lini dan staf diciptakan oleh Haringgton Emerson. Dalam organisasi yang besar, organisasi ini memiliki jumalah staf yang banyak. Staf yang diamksudkan adalah orang yang memiliki keahlian tertentu yang bertugas member saran atau nasihat dalam bidangnya kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi tersebut.
4.      Organisasi Fungsional
         Organisasi fungsional pertama kali diciptakan oleh Taylor. Cirri organisasi fungsional adalah pimpinan yang tidak memilikibawahan yang “jelas”. Setiap atasan dapat melakukan instruksi kepada semua bawahan selama sesui wewenang dan tanggung jawabserta masih berada di bawah naungan organisasi yang dimaksudkan.
5.      Organisasi bentuk panitia
D.    Prinsip-prinsip Organisasi
1.      Tujuan yang jelas
2.      Memiliki rencana dengan tercapainya tujuan organisasi
3.      Prinsip kerja sama
4.      Kompak
5.      Memiliki struktur
6.      Memiliki kordinasi yang terpadu dan integral
E.     Pranata Social dan Ruang Lingkupnya
          Pranata social adalah system norma yang bertujuan mengatur tindakan  dan kegiatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok dan bermasyarakat bagi manusia.
F.      Ciri dan Karekter Pranata Sosial
       Menurut john conen, karekteristik lembaga social ada Sembilan, yaitu sebagai berikut.
1.      Setiap lembaga social bertujuan memenuhi kebutuhan khusus masyarakat.
2.      Setiap lembaga social mempunyai nilai pokok yang bersumber dari anggotanya.
3.      Di lembaga social ada pola-pola perilaku permanen menjadi bagian tradisi kebudayaan yang ada dan disadari anggotanya.
4.      Adanya saling kebergantungan
5.      Setiap lembaga social disusun dan diorganisasikan secara sempurna
6.      Ide-ide
7.      Lembaga social mempunyai bentuk tata krama perilaku
8.      Memiliki symbol-simbol kebudayaan tertentu
9.      Mempunyai ideology sebagai dasar atau orientasi kelompoknya.
G.    Syarat Fungsi dan Tipologi Lembga Sosial
1.      Tata kelakuan yang baku, dapat berupa norma dan adat istiadat yang hidup dalam ingatan atau tertulis.
2.      Kelompok manusia yang menjalnkan aktivitas bersama dan saling berhubungan menurut system norma-norma tersebut.
3.      Pusat aktiviotas yang bertujuan memenuhi kompleks kebutuhantertentu, yang disadari dan dipahami oleh kelompokyang bersangkutan.
4.      Mempunyai perlengkapan dan peralatan
5.      System aktivitas itu dibiasakan atau disandarkan pada kelompok-kelompok yang bersangkutan dalam masyarakat untuk kurun waktu yang lama.
H.    Jenis-jenis Lembaga Sosial
1.      Pranata keluarga
2.      Pranata pendidikan
3.      Pranata ekonomi
4.      Pranata agama
5.      Pranata politik
I.       Bentuk-bentuk Hubungan Sosial dan Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar